Perjalanan tidak selamanya mulus. Dalam mendaki gunung, kekhawatiran terbesar adalah saat Anda tersasar atau terpisah dari rombongan. Perhatikan hal-hal berikut saat Anda harus betahan hidup di tengah gunung. Mendaki gunung merupakan kegiatan favorit bagi para traveler. Keindahan saat menapaki puncaknya, menjadi kenikmatan yang tiada dua. Akan tetapi, saat tersesat atau hilang dari rombongan, merupakan situasi yang tidak diinginkan siapa pun. Kuncinya hanya bertahan hidup dengan mengandalkan diri sendiri, persedian barang bawaan, dan alam.
Jangan panikHal ini menjadi yang utama saat Anda mulai tersesat. Jangan panik dan tetaplah fokus pa da jalan di depan Anda. Jika Anda panik dengan teriak-teriak atau hanya menangis di tempat, maka hal itu tidak akan menghasilkan apa pun. Saat Anda tersesat dan harus bertahan hidup, tenangkan diri, ambil nafas yang panjang dan kuatkan mental Anda. Memang, situasi saat bertahan hidup sangat mencekam dan bahkan mengerikan. Tapi, Anda sangat butuh pikiran tenang dan hadapi dengan pikiran yang positif.
Cek barang bawaanLihat kembali barang-barang bawaan Anda, seperti makanan dan minuman, senter, jaket, hingga telepon seluler. Anda harus bisa menggunakan barang bawaan tersebut secara benar dan tepat. Berpikirlah lebih kreatif dan teliti dalam menggunakan barang-barang Anda untuk bertahan hidup. Anda bisa menggunakan jaket untuk alas tidur, botol minum bekas untuk menampung air hujan dan mengambil air sungai untuk diminum.
Pelajari lingkungan sekitarMempelajari lingkungan sekitar juga tidak kalah pentingnya saat bertahan hidup di gunung. Carilah perbukitan atau area terbuka agar dapat melihat tanda-tanda alam seperti bukit, gunung atau tebing yang Anda kenali sebagai orientasi arah. Lembah biasanya berarti ada aliran sungai, Anda bisa mencari air untuk minum. Saat bermalam, tidurlah di tempat yang lebih tinggi untuk menghindarkan diri dari binatang buas. Jangan tidur di tepi sungai, karena hewan liar kerap kali turun minum pada malam hari.
Coba berkomunikasiPonsel menjadi barang utama yang harus Anda perhatikan. Begitu Anda hilang atau tersesat, segera cek sinyal ponsel dan baterai. Kalau ada sinyal, segera beritahu rekan-rekan atau pihak lain yang bisa mencari pertolongan. Gunakan telepon seperlunya, hemat baterai ponsel untuk keperluan menelepon yang sangat penting. Jika ponsel sudah tidak bisa digunakan, Anda bisa mencoba memberi tanda dengan membuat asap dari ranting kayu dan daun kering. Carilah tempat yang agak terbuka agar asap yang Anda buat bisa membumbung tinggi.
Tinggalkan jejakSaat bertahan hidup di gunung, Anda harus terus berjalan untuk mancari jalan keluar atau bertemu dengan pendaki lain. Oleh karena itu, tinggalkanlah jejak Anda saat mencari jalan keluar. Meninggalkan jejak bisa dengan cara menyobek baju dan mengikatkannya di ranting-ranting pohon, mengikat slayer di pohon, atau meninggalkan benda-benda Anda seperti baju atau celana yang dapat dikenali oleh teman Anda yang melakukan pencarian atau tim SAR. Jika Anda membawa pulpen atau spidol, tulis nama Anda pada benda-benda yang akan ditinggalkan sebagai jejak.
Hemat baterai dan makananPencahayaan dan makanan menjadi hal yang penting untuk terus menjaga stamina dan keamanan Anda. Hematlah dalam mengkonsumsi bekal makanan! Anda tentu dapat menerka kapan makanan Anda akan habis, oleh sebab itu pikirkan dengan teliti dan bertahanlah walau lapar. U ntuk makanan dari alam liar, jangan makan daun dan buah yang berwarna cerah atau berbulu karena biasanya beracun. Buah yang dimakan monyet, biasanya juga bisa Anda makan. Selain itu, pencahayaan dalam malam hari akan menjaga faktor keselamatan Anda. Nyalakan senter Anda saat hari sudah malam dan matikan saat Anda sedang tidur.
Hal-hal diatas sangat berpengaruh saat Anda bertahan hidup di gunung. Satu hal penting yaitu tetaplah berpikir positif dan jangan pernah menyerah untuk menemukan jalan keluar.[dtravel]
#23abfc